Apa bedanya rintihan Jimi Hedrix, Muddy Waters, Buddy Guy,
Johny Winter, atau Janis Joplin yang disebut sebagai Blues dengan rengekan St 12, kangen band, hijau daun, dan band-band
pop melaju dan mendayu lainya? Yang agak ganjil mungkin cara pandang kita
terhadap mereka. Jika mendengar lagu pop melaju dan mendayu kita mungkin akan
bilang “wah…itu lagu cuengeng…!!” Tapi kenapa lagu-lagu kaum kulit hitam itu
tidak kita sebut sebagai lagu cengeng? Padahal pada hakikatnya sama-sama berisi
rintihan, curahan hati yang pedih atau ekspresi penderitaan.
Minggu, 30 Oktober 2011
Ekspresikan Blues - Mu.....!!!!
Jumat, 21 Oktober 2011
GENERASI NGE-SEX
Andai saja semua Orangtua punya tingkat kewarasan
dan kesamaan dalam kemampuan untuk mengevaluasi, menyikapi, memaklumi suatu
hal, pasti akan miris, bergidik, merinding, ketar-ketir, shok, njomblak, atau
apalah kalo mengetahui data tentang perilaku seks bebas remaja Indonesia
akhir-akhir ini. Seks bebas sungguh telah menjadi hal biasa! “85 Persen Remaja
15 Tahun Berhubungan Seks”(dikutip dari Kantor Berita Antara). “Hampir 50
persen remaja perempuan Indonesia
melakukan hubungan seks di luar nikah” (Harian Republika terbitan 1 Maret
2007). Sungguh ironis dan Sangat disayangkan sekali memang, karena yang terjadi
saat ini, banyak orang tua (teruama ibu muda dan menggoda) yang level
kedewasaannya gak jauh beda dengan si remaja. Akhirnya dengan mudahnya beliau2
ini memaklumi aksi2 si remaja. Yaah…!!!! Tambah satu lagi deh isme di negeriku
tercinta ini, yaitu MAKLUMISME. Sebagian lagi berpendapat bahwa ini adalah
pengaruh budaya barat.. Waduuuhh…!!!! Enteng banget ngomongnya. kenapa gampang
banget di pengaruhi yang gitu2an?? Kenapa gak terpengaruh yang baik2 macam
ketertiban, kedisiplinan dan lain sebagainya gitu ?
Bingung juga kenapa jadi begini? Kalo gak salah
dengar nih, katanya bangsa dan Negara kita Rekiplik Indonesia tercinta ini bangsa yang
relijius, menjunjung tinggi norma2 agama, mengedepankan sopan santun dan semua
hal2 baik gitu lah..Tapi sekarang jadi miris juga kalo lihat kenyataan yang
terjadi sekarang ini. Jadi mikir.. apa benar kita ini bangsa yang sopan dan
relijius ? Apa mungkin semua itu hanya dongeng saja ? Atau mungkin sebuah cita2
para leluhur kita? I don’t know…..!!!!
Kalo boleh kasih usul nih ya..!! Buat para orang tua yang waras dan peduli terhadap
generasi muda, silahkan contek Penelitian
negara2 barat (tukang mempengaruhi) yang
menemukan bahwa anak remaja akan terhindar dari keterlibatan dengan seks
bebas, jika mereka dapat membicarakan masalah seks dengan orang tuannya .
Artinya, orang tua harus menjadi pendidik seksualitas bagi anak-anaknya!
Gimana? Setuju ? Apakah para orang tua sudah siap untuk menjadi pendidik
seksualitas bagi anak-anaknya ? Bagaimana meluweskan lidah kita agar gak
sungkan/ pekewoh ketika harus bicara saru dengan anak-anaknya ? http://dqcorps.blogspot.com/
Senin, 17 Oktober 2011
MUSIK, WARISAN PERADABAN ISLAM
Seni musik berkembang begitu
pesat di era keemasan Dinasti Abbasiyah. Perkembangan seni musik pada
zaman itu tak lepas dari gencarnya penerjemahan risalah musik dari bahasa
Yunani ke dalam bahasa Arab. Selain itu, sokongan dan dukungan para penguasa
terhadap musisi dan penyair membuat seni musik makin menggeliat. Apalagi di
awal perkembangannya, musik dipandang sebagai cabang dari matematika dan
filsafat. Boleh dibilang, peradaban Islam melalui kitab yang ditulis Al-Kindi
merupakan yang pertama kali memperkenalkan kata ‘musiqi’. Al-Isfahani
(897 M-976 M) dalam Kitab Al-Aghani mencatat beragam
pencapaian seni musik di dunia Islam.
Sabtu, 15 Oktober 2011
INDONESIA
Yang dimaksud dengan Indonesia
ialah Indonesia
dalam pengertian geografis dan bangsa. Menurut pengertian geografis, Indonesia
berarti bagian bumi yang membentang dari 95°-141° Bujur Timur, dan 6° Lintang
Utara sampai 11 Lintang Selatan. Sedangkan Indonesia dalam arti bangsa yang
secara politik, ekonomi, dan sosial budaya dalam wilayah tersebut.
Dukuhseti
Pati, Indonesia
Jumat, 14 Oktober 2011
Kamis, 13 Oktober 2011
Sejarah Awal Bahas Indonesia
Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu,
sebuah bahasa Austronesia dari
cabang bahasa-bahasa
Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.
Langganan:
Postingan (Atom)